Return to site

Hubungan antara Konsumsi Produk Susu Tertentu dan Risiko Diabetes Tipe 2

July 25, 2024

Meneliti hubungan antara konsumsi produk susu tertentu dan risiko diabetes tipe 2 memberikan wawasan lebih lanjut tentang asosiasi ini. Bagaimanapun, orang mengonsumsi makanan utuh, bukan nutrisi terisolasi. Bukti dari studi observasional menunjukkan bahwa konsumsi yogurt (bukti berkualitas tinggi) dan keju (bukti berkualitas sedang) dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2. Konsumsi susu tampaknya bersifat netral terkait dengan risiko diabetes tipe 2.

Yogurt dan Keju: Penurunan Risiko Diabetes Tipe 2

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi yogurt secara rutin dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2. Yogurt mengandung probiotik yang dapat meningkatkan kesehatan usus dan metabolisme glukosa, yang keduanya penting dalam pengendalian diabetes. Bukti berkualitas tinggi mendukung klaim bahwa yogurt merupakan pilihan yang baik bagi mereka yang ingin mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Keju, meskipun merupakan makanan yang mengandung lemak, juga dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2. Bukti berkualitas sedang menunjukkan bahwa konsumsi keju secara teratur dapat membantu dalam pencegahan diabetes tipe 2. Hal ini bertentangan dengan rekomendasi umum untuk mengonsumsi produk susu rendah lemak untuk pencegahan diabetes tipe 2.

Susu: Bersifat Netral terhadap Risiko Diabetes Tipe 2

Konsumsi susu tampaknya tidak memiliki dampak signifikan terhadap risiko diabetes tipe 2. Hal ini menunjukkan bahwa susu bisa menjadi bagian dari pola makan seimbang tanpa meningkatkan risiko diabetes tipe 2, tetapi juga tidak memberikan perlindungan tambahan seperti yogurt dan keju.

Keju dan Risiko Meningkat pada Beberapa Studi

Meskipun ada bukti bahwa keju dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2, penelitian oleh Drouin-Chartier et al. menunjukkan hasil yang berbeda. Studi ini melibatkan wanita dalam Nurses’ Health Study I dan II serta pria dalam Health Professionals Follow-Up Study. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang meningkatkan konsumsi keju selama periode 4 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dalam 4 tahun berikutnya dibandingkan mereka yang konsumsi kejunya tetap stabil.