Return to site

Hubungan Antara Diabetes dan Kebiasaan Merokok: Temuan dari IDF dan WHO

June 26, 2024

Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum di dunia dan memiliki berbagai faktor risiko yang dapat memperburuk kondisinya. Salah satu faktor risiko yang semakin mendapat perhatian adalah kebiasaan merokok. International Diabetes Federation (IDF) dan World Health Organization (WHO) telah menemukan bukti kuat yang menunjukkan adanya hubungan antara diabetes dan kebiasaan merokok, khususnya terhadap fungsi pankreas dan produksi insulin.

Peran Pankreas dan Sel β dalam Diabetes

Pankreas adalah organ penting yang berfungsi dalam pengaturan kadar glukosa darah. Di dalam pankreas, terdapat sel β (beta) yang bertanggung jawab untuk sintesis dan sekresi insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Insulin memungkinkan glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi atau disimpan sebagai cadangan energi.

Pada penderita diabetes tipe 2, terjadi gangguan pada fungsi sel β yang menyebabkan produksi insulin tidak mencukupi atau tidak efektif dalam mengatur kadar glukosa darah. Salah satu faktor yang mempengaruhi fungsi sel β ini adalah nikotin, komponen utama dalam tembakau.

Dampak Nikotin terhadap Pankreas dan Produksi Insulin

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa nikotin memiliki efek merusak pada sel β pankreas. Nikotin dapat:

  1. Mengurangi massa sel β
  2. Mengganggu fungsi sintesis dan sekresi insulin
  3. Meningkatkan resistensi insulin

Nikotin merusak fungsi dan massa sel β sehingga mempengaruhi produksi insulin dan regulasi produksi glukosa. Hal ini berkontribusi pada peningkatan risiko terjadinya diabetes tipe 2. Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan peradangan dan stres oksidatif, yang memperburuk kerusakan sel β dan mempercepat timbulnya diabetes.

Manfaat Berhenti Merokok

Temuan IDF dan WHO menunjukkan bahwa berhenti merokok memiliki manfaat signifikan bagi penderita diabetes maupun mereka yang berisiko tinggi terkena diabetes. Beberapa manfaat utama berhenti merokok antara lain:

  1. Menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2 sebesar 30-40 persen dibandingkan dengan orang yang terus merokok.
  2. Meningkatkan pengelolaan kondisi diabetes, dengan meningkatkan efektivitas insulin dan menurunkan resistensi insulin.
  3. Mengurangi risiko komplikasi diabetes seperti penyakit kardiovaskular, nefropati (penyakit ginjal), dan neuropati (kerusakan saraf).

Langkah-Langkah untuk Berhenti Merokok

Berhenti merokok memang tidak mudah, tetapi sangat penting untuk kesehatan jangka panjang. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk berhenti merokok antara lain:

  • Konsultasi dengan Profesional Kesehatan: Mendapatkan saran dan dukungan dari dokter atau ahli kesehatan dapat membantu menentukan metode yang paling efektif.
  • Menggunakan Terapi Pengganti Nikotin (NRT): Produk seperti permen karet nikotin, plester, atau semprotan hidung dapat membantu mengurangi gejala putus nikotin.
  • Mengikuti Program Berhenti Merokok: Banyak organisasi kesehatan menawarkan program yang dirancang untuk membantu individu berhenti merokok melalui dukungan kelompok dan konseling individu.
  • Mengubah Kebiasaan dan Lingkungan: Menghindari situasi yang memicu keinginan untuk merokok dan menggantinya dengan aktivitas yang sehat seperti olahraga atau hobi baru.