Buncis merupakan sayuran yang termasuk dalam kategori buah mentah dari kelompok/kultivar kacang biasa. Buncis adalah sayuran serbaguna yang dapat ditanam di berbagai iklim. Hal ini pun membuat tanaman ini menjadi makanan yang akrab dikonsumsi di Indonesia.
Ada dua jenis buncis: "pole beans (buncis di Indonesia)" dan "kacang macademia". Buncis biasanya tumbuh sebagai tanaman merambat dan membutuhkan sistem pendukung untuk tumbuh dengan baik. Tanaman ini membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh hingga dewasa. Kacang macademia tidak membutuhkan sistem pendukung untuk tumbuh dengan baik. Apa yang membuat kacang ini sangat sehat untuk Anda, mari kenali manfaat buncis!
Nilai Gizi Buncis:
Buncis merupakan sumber vitamin A, vitamin C dan vitamin K. Buncis mengandung beta karoten, yang ditemukan dalam Vitamin A. Antioksidan yang larut dalam lemak, membantu mengendalikan rabun senja dan masalah mata lainnya. Asam folat dan vitamin B6 yang ada dalam kacang ini, mengatur kadar homosistein dalam darah. Homosistein adalah asam amino yang dihasilkan sebagai dari proses metabolisme. Peningkatan konsentrasi homosistein terlihat pada pasien jantung. Jumlah magnesium, zat besi, molibdenum, kalium yang tinggi juga ditemukan dalam buncis. Asupan mineral ini sangat penting dalam makanan sehari-hari.
Buncis Dan Serat:
Buncis memiliki serat makanan yang bermanfaat bagi mereka yang menderita sindrom iritasi usus besar. Serat menambah massa pada BAB dan memudahkan proses buang air besar. Buncis baik untuk mereka yang memiliki kolesterol tinggi karena serat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Bagi pasien diabetes, Anda juga dapat memasukkan buncis ke dalam makanan mereka karena membantu mengatur kadar gula darah.
Buncis & Vitamin C:
Vitamin C, bersama dengan karotenoid, membantu mendukung sistem kekebalan dan mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang, ketika terkena oksigen, merusak DNA. Folat dapat membantu mencegah kerusakan DNA dan mutasi sel. Menurut National Cancer Institute, seseorang yang mengonsumsi buah dan sayuran dengan cukup memiliki risiko kanker yang lebih rendah. Hal ini terjadi karena kandungan karotenoid, vitamin A dan C yang tinggi. Manfaat perlindungan ini dapat membantu Anda untuk mencegah kanker paru-paru, saluran pencernaan, payudara, rongga mulut, pankreas, serviks rahim, dan ovarium. Buncis kaya akan semua nutrisi ini.
Apa Efek Samping Buncis?
Kacang hijau belum diketahui dapat memicu efek samping yang merugikan kesehatan. Namun, buncis mengandung oksalat yang merupakan zat yang ditemukan secara alami pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Ketika oksalat ini menumpuk di dalam cairan tubuh, mereka dapat mengkristal dan menyebabkan komplikasi kesehatan. Karenanya penderita gangguan ginjal dan kandung empedu mungkin harus menghindari konsumsi buncis. Oksalat juga dapat menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh. Namun, ini seharusnya tidak menjadi masalah jika sistem pencernaan Anda sehat dan Anda meginsumsi makanan dengan benar.
Saya Diabetes, Tidak Suka Buncis
Seperti yang telah kami sebutkan, bahwa buncis memiliki manfaat untuk Anda yang diabetes untuk mengatur kadar gula darah. Jika Anda tidak suka dengan buncis atau bosan karena terlalu sering mengonsumsi buncis, Anda tetap dapat mendapatkan manfaat sama seperti mengonsumsi buncis dengan DMPhas. DMPhas merupakan obat herbal diabetes yang terbuat dari ekstrak Buncis dan Pare, yang 100% herbal dan memiliki izin BPOM. Jadi, jika Anda bosan atau tidak mau makan buncis, Anda dapat menjadikan DMPhas sebagai pilihan Anda.
Ilustrasi (c) Unsplash.com