Ketika tubuh Anda mengalami penyakit diabetes tipe 2, sel-sel tubuh Anda tidak merespons insulin seperti dulu, sehingga glukosa, atau gula, menumpuk di dalam darah Anda. Menurut American Diabetes Association, lebih dari 34 juta orang Amerika menderita diabetes, dan sekitar 1,5 juta diagnosis baru dibuat setiap tahun. Dari diagnosis baru, 90 hingga 95 persen di antaranya adalah diabetes tipe 2, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC). Sedangkan di Indonesia sendiri, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, Indonesia memiliki sekitar 10.7 juta pasien diabetes (tipe 1 dan 2).
Mengetahui faktor risiko diabetes tipe 2 dapat membantu Anda membuat perubahan yang meningkatkan efek positif pada kesehatan dan kebugaran Anda secara keseluruhan yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit.
Jika Anda memiliki diabetes tipe 2, penting untuk diingat bahwa itu bukan salah Anda. Ada berbagai faktor yang berperan mengapa Anda memiliki diabetes. Meskipun demikian, diabetes tipe 2 dapat dikelola dengan baik jika Anda dapat melakukannya secara disiplin dengan bekerja sama dengan profesional kesehatan yang dapat membantu Anda cara memantau dan mengelola perawatan Anda untuk menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan.
Faktor risiko diabetes
Faktor risiko adalah hal-hal yang dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengembangkan penyakit atau kondisi tertentu. Memiliki faktor risiko tidak secara definitif berarti Anda akan mengembangkan suatu kondisi; itu hanya berarti peluang Anda mungkin meningkat.
Beberapa faktor risiko tersebut diantaranya adalah usia, genetika, atau etnis, dan tidak dapat diubah, sementara yang lain, seperti faktor berat badan atau gaya hidup, dapat diubah. Menyadari faktor-faktor risiko ini dapat membantu Anda membuat perubahan untuk meminimalkan hal-hal yang dapat Anda kendalikan.
Masalah pemerataan kesehatan
Diabetes mempengaruhi semua ras dan etnis. Namun, diabetes secara tidak proporsional mempengaruhi populasi yang terpinggirkan. Mereka mengalami tingkat prevalensi yang lebih tinggi, lebih banyak tantangan untuk mengelola kadar gula darah, dan tingkat komplikasi yang lebih tinggi, yang semuanya kemungkinan disebabkan oleh perbedaan dalam hasil perawatan.
Akses ke perawatan, pengujian, dan intervensi semuanya juga berperan, yang merupakan hambatan utama yang dihadapi orang karena ketidakadilan perawatan kesehatan. Tanpa akses ke perawatan kesehatan umum, orang tidak bisa mendapatkan perawatan pencegahan dan pendidikan kesehatan yang penting untuk membantu mereka mengurangi risiko diabetes tipe 2. Tanpa pengujian khusus, orang tidak tahu bahwa mereka memiliki diabetes tipe 2, yang kemungkinan dapat mengakibatkan penyakit memburuk seiring perkembangannya, yang menyebabkan komplikasi.