Tahukah Anda, bahwa sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar di dunia, Indonesia memiliki sekitar 6.2% penduduk yang mengalami diabetes. Jumlah tersebut bisa mencapai lebih dari 10 juta jiwa. Dengan jumlah tersebut pula, Indonesia masuk dalam daftar negara yang memiliki jumlah penderita diabetes yang tinggi. Bahkan, berdasarkan data WHO yang dikeluarkan pada tahun 2016 lalu, diabetes merupakan salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Selama masa pandemi ini, Indonesia dinilai memiliki jumlah pasien Covid-19 dari mereka yang juga memiliki diabetes berada pada angka yang cukup tinggi.
Diabetes & COVID-19
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh kelompok Peneliti dari Rumah Sakit Umum Fatmawati, baru-baru ini menemukan komplikasi dalam penanganan diabetes dan bagaimana pengaruhnya terhadap morbiditas diabetes di Indonesia selama pandemi COVID-19. Hasil studi yang dilakukan oleh para peneliti RSU Fatmawati ini dipublikasikan di layanan online medRxiv.
Studi cross-sectional ini menggunakan survei web skala nasional dan melibatkan 1.124 orang dengan diabetes yang berusia 18 tahun atau lebih. Hipoglikemia, ulkus kaki diabetik atau masuk rumah sakit pada pasien diabetes dalam kelompok penelitian didefinisikan sebagai komplikasi terkait diabetes. Tim menggunakan uji regresi cox yang dimodifikasi untuk menentukan korelasi antara kesulitan dalam manajemen diabetes dan komplikasi terkait diabetes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 69,8% penderita diabetes di Indonesia mengalami kesulitan dalam penatalaksanaan diabetes selama pandemi. Menghadiri konsultasi diabetes (30,1%), akses pengobatan diabetes (12,4%), pemantauan kadar gula darah (9,5%), kontrol pola makan (23,8%), dan olahraga teratur (36,5%) adalah bidang-bidang yang mengalami kesulitan besar peserta selama pandemi COVID-19.
Komplikasi terkait diabetes terjadi pada 24,6% peserta penelitian dan mereka yang mengalami kesulitan manajemen diabetes selama pandemi 1,4 kali lebih rentan mengalami komplikasi diabetes dibandingkan mereka yang tidak mengalami kesulitan manajemen diabetes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 dan pembatasan sosial berdampak sangat signifikan pada manajemen diabetes dan secara tidak langsung meningkatkan morbiditas terkait diabetes di Indonesia.
Temuan penelitian ini dapat digeneralisasikan untuk semua penderita diabetes di Indonesia dan negara lain dengan ekonomi, demografi, dan geografi yang serupa dengan Indonesia. Mereka berharap bahwa penelitian mereka dapat menawarkan wawasan penting bagi para ahli kesehatan dan penderita diabetes mengenai perlunya meningkatkan penggunaan telemedicine dalam pengelolaan pasien diabetes, yang dapat menawarkan solusi untuk mengatasi kesulitan yang dialami oleh pasien diabetes selama pandemi.
Ilustrasi (c) Unsplash.com