Aktivitas fisik secara teratur merupakan landasan kesehatan. Namun dengan semua manfaat yang diketahui dan dampaknya terhadap kesehatan secara keseluruhan, kebanyakan remaja tidak memenuhi aktivitas 60 menit yang direkomendasikan setiap hari. Remaja dengan diabetes memiliki lebih banyak tantangan daripada kurangnya waktu dan motivasi yang disarankan. Hambatan ini termasuk mempertahankan nilai glukosa yang stabil selama dan setelah olahraga serta minimnya rasa takut akan hipoglikemia.
Bagi seorang remaja dengan diabetes tipe 1, pola aktivitas fisik sering kali diabaikan meskipun ini menjadi rekomendasi yang sangat penting untuk kesehatan. Dengan fokus pada manajemen glukosa dan takaran karbohidrat, menilai aktivitas fisik dan membuat rekomendasi dapat termasuk dalam daftar topik yang dibahas. Umumnya, kekhawatiran risiko hipoglikemia selama dan setelah olahraga, yang tetap menjadi tantangan terbesar bagi pemuda yang memiliki diabetes.
Dampak Kekuatan Olahraga pada Pemuda/Remaja Dengan Diabetes
Telah diketahui bahwa pada orang dewasa dengan diabetes tipe 1, olahraga aerobik meningkatkan stabilitas glukosa dan mengurangi risiko hipoglikemia. Jadi pertanyaannya adalah, apakah itu benar untuk remaja penderita diabetes tipe 1? Dan mungkinkah itu berpotensi untuk mengurangi salah satu hambatan yang dirasakan untuk aktivitas fisik reguler untuk kelompok individu ini.
Dalam penelitian terbaru yang dirilis Sarnblad et. al., pertanyaan ini telah diperiksa. Penelitian ini adalah penelitian kecil terhadap 8 pria aktif dengan diabetes tipe 1. Subjek melakukan empat sesi eksperimental kontrol, perlawanan dan olahraga terus menerus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun olahraga aerobik menghasilkan penurunan glukosa, olahraga menghasilkan glukosa yang stabil setelah aktivitas ini dilakukan. Dalam studi kecil tersebut, dapatkah kita mengambil informasi dan mempraktikkannya, atau haruskah kita menunggu lebih banyak data?
Meskipun ukuran sampel yang terbilang kecil, hal itu konsisten dengan penelitian yang lebih besar pada orang dewasa dengan diabetes tipe 1. Hasil menunjukkan:
- Olahraga aerobik pada mereka yang khawatir tentang hipoglikemia tidak memiliki implikasi berbahaya dan dapat membantu mempertahankan glukosa dalam kisaran target normal.
- Saran ini dapat dimasukkan ke dalam rekomendasi lain yang mencakup: menetapkan target glukosa yang lebih tinggi 60-90 menit sebelum aktivitas dan rekomendasi untuk konsumsi karbohidrat sebelum dan selama aktivitas.
- Konsep bahwa aktivitas resistensi mengurangi risiko hipoglikemia.
Ini adalah rekomendasi yang dapat dimasukkan dalam pedoman olahraga umum meskipun masih membutuhkan verifikasi dengan lebih banyak studi dengan sampel yang lebih besar.
Ilustrasi (c) Unsplash.com