Remaja yang mengalami obesitas atau diabetes tipe 2 memiliki peningkatan risiko serangan jantung dan stroke di kemudian hari karena penuaan dini terjadi pada arteri mereka, ini merupakan ciri khas dari penyakit kardiovaskular. Hal ini berdasarkan hasil riset yang baru-baru ini dilakukan. Penelitian yang diterbitkan pada Mei 2020 dengan bertajuk “Journal of American Heart Association”, penelitian ini diikuti oleh sebanyak 448 remaja, yang diawasi selama lima tahun mulai saat mereka berusia rata-rata 17,6 tahun. Penelitian ini dibagi berdasarkan beberapa kelompok studi yang terdiri dari 156 remaja dengan obesitas, 151 remaja dengan diabetes tipe 2, dan 141 remaja tanpa salah satu dari kondisi ini.
Pada awal penelitian, remaja dengan obesitas atau diabetes tipe 2 memiliki arteri karotis yang lebih tebal dan kaku, di mana arteri karotis ini merupakan pembuluh darah utama yang terdapat pada leher yang berfungsi mengirimkan darah ke otak. Lima tahun kemudian, para remaja ini mengalami peningkatan ketebalan dan kekakuan arteri karotis yang lebih besar pada pembuluh darah mereka dibandingkan dengan peserta penelitian yang memiliki berat badan normal.
Jika dikomparasikan dengan hasil rilis yang dikeluarkan oleh CDC, obesitas, diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi adalah beberapa faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, serangan jantung, dan stroke. Artinya, hasil penelitian yang dilakukan dalam jurnal yang disebutkan di atas memiliki dukungan penelitian lain yang memiliki hasil yang serupa. Hal ini semakin menguatkan hasil penelitian yang mengharuskan Anda yang memiliki obesitas dan diabetes tipe 2 melakukan perbaikan dalam beraktivitas setiap harinya.
Kondisi ini juga merupakan salah satu faktor utama peningkatan risiko aterosklerosis, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh National Heart, Lung, and Blood Institute. Aterosklerosis adalah proses penyempitan dan pengerasan arteri yang disebabkan oleh timbunan zat seperti lemak dan kolesterol. Aterosklerosis ini merupakan penyakit yang dapat berkembang secara diam-diam selama bertahun-tahun. Akibatnya, penderita akan mengalami gangguan aliran darah akibat aterosklerosis yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Dari hasil penelitian-penelitian yang disebutkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, penderita obesitas dan diabetes tipe 2 yang dialami oleh remaja sangat berbahaya dan dapat menimbulkan komplikasi penyakit terutama serangan jantung dan stroke. Maka dari itu, sebelum terlambat, lakukan perawatan semaksimal mungkin untuk menyembuhkan diabetes dan menurunkan berat badan sesegera mungkin. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak atau risiko penyakit menyertai Anda.
Ilustrasi (c) Unsplash.com