Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa seorang pasien diabetes yang juga mengalami osteoarthritis lutut lebih memungkinkan akan mengalami rasa sakit yang lebih parah dibandingkan dengan seorang pasien yang hanya mengalami diabetes saja. Studi yang diterbitkan pada Februari 2020 di Arthritis Care & Research, menemukan bahwa peningkatan rasa sakit muncul bahkan setelah mengontrol status obesitas, jenis kelamin, dan tingkat keparahan penyakit.
Dari hasil penelitian lain yang dirilis oleh para peneliti, menemukan dan menganalisis data dari 2.481 pasien yang sebelumnya terdaftar dalam Inisiatif Osteoarthritis, sebuah studi penelitian nasional yang disponsori oleh National Institutes of Health. Yang diikuti oleh peserta berusia antara 45 dan 79 tahun, dan sebanyak 202 peserta (8 persen) merupakan seorang pasien diabetes. Dari subyek tersebut, dievaluasi dengan cara berikut:
- Nyeri lutut ditentukan dengan menggunakan Skor Hasil Cedera Lutut dan Osteoarthritis (KOOS) dan skala peringkat numerik (NRS).
- Status fisik dinilai dengan Formulir Studi Singkat Hasil Medis, sebuah survei yang menilai kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan.
- Kesehatan mental dievaluasi dengan Skala Depresi Pusat Studi Epidemiologi.
Pasien osteoarthritis lutut yang juga memiliki diabetes melaporkan nyeri lutut yang lebih buruk, serta masalah fisik dan mental yang lebih besar, dibandingkan dengan orang tanpa diabetes. Temuan tetap konsisten bahkan ketika mengontrol BMI, jenis kelamin, usia, dan tingkat keparahan penyakit yang ditentukan oleh tingkat keparahan radiografi. Osteoarthritis lutut sering diukur dengan radiografi menggunakan sistem Kellgren dan Lawrence, yang mengklasifikasikan keparahan penyakit dengan mengukur ruang antara sendi serta adanya osteofit, pertumbuhan tulang yang berhubungan dengan degenerasi tulang rawan pada sendi.
Ada kemungkinan bahwa orang dengan diabetes mellitus dapat mengalami nyeri lutut lebih parah pada tahap osteoartritis yang sebanding daripada pasien nondiabetes dari peningkatan proses inflamasi pada sendi pasien dengan diabetes. Para peneliti juga mengatakan bahwa peningkatan rasa sakit ini bisa menjadi awal dari neuropati diabetik, yang merupakan jenis kerusakan saraf yang dapat terjadi pada pasien diabetes.
Kemungkinan lain adalah bahwa diabetes itu sendiri dapat mempengaruhi saraf. Anda mungkin sudah mengerti bahwa, diabetes menyebabkan neuropati. Saat ini, masih diperkuat dengan hipotesis apakah diabetes memiliki efek pada bagaimana pasien diabetes mengalami nyeri pada osteoartritis lutut yang mungkin untuk hasil studi dari hipotesis ini dapat kita temukan dalam waktu dekat atau dalam beberapa tahun mendatang.