Buah segar merupakan buah yang sangat baik untuk dikonsumsi oleh semua orang. Bahkan untuk pasien diabetes sekalipun. Banyak yang beranggapan bahwa mengonsumsi buah yang sangat manis dan segar untuk pasien diabetes tidak diperbolehkan. Padahal, ini tidak sepenuhnya benar. Karena, buah merupakan makanan yang masih dibutuhkan oleh pasien diabetes. Sedangkan bagi orang sehat, buah dapat mengurangi peluang Anda terkena diabetes tipe 2.
Dalam sebuah studi baru telah menemukan hubungan antara makan setidaknya dua porsi buah segar setiap hari, dan kemungkinan lebih rendah terkena diabetes tipe 2. Studi ini diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism dan memeriksa data dari lebih dari 7000 warga Australia yang telah dilakukan selama lima tahun.
Berdasarkan dari studi tersebut mengungkapkan bahwa orang yang memiliki asupan konsisten setidaknya dua porsi buah segar sehari memiliki sensitivitas insulin lebih tinggi daripada mereka yang makan kurang dari setengah porsi. Sensitivitas insulin mengacu pada seberapa sensitif sel-sel tubuh Anda dalam menanggapi insulin. Sensitivitas insulin yang lebih tinggi memungkinkan tubuh Anda untuk menggunakan glukosa lebih efektif dan menurunkan kadar glukosa darah Anda. Perubahan gaya hidup, dengan menjaga asupan buah segar dengan baik, dapat meningkatkan kepekaan ini.
Penulis utama studi tersebut, Dr Nicola Bondonno, mengungkapkan bahwa ia dan tim menemukan hubungan antara asupan buah segar dan penanda sensitivitas insulin, di mana hasilnya menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak buah memproduksi lebih sedikit insulin untuk menurunkan kadar glukosa darah mereka. Ia melanjutkan, diet dan gaya hidup sehat, yang mencakup konsumsi buah utuh, adalah strategi yang bagus untuk menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Dalam studi ini juga menekankan betapa pentingnya bagi kita semua untuk mengonsumsi buah segar, dibandingkan dengan produk berbasis buah lainnya seperti jus. Karena pada umumnya buah yang sudah di olah baik dalam kaleng maupun dijadikan jus sudah memiliki tingkat glukosa yang lebih tinggi. Kondisi ini jugas sudah tidak baik lagi untuk melakukan tindakan pengelolaan diabetes maupun pencegahan diabetes. Untuk Anda yang ingin membaca lebih lanjut mengenai hasil study ini, silakan kunjungi halaman ini.