Pasien diabetes harus lebih disiplin dalam mengatur kadar gula darah. Kuncinya adalah membatasi pola makan dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Praktiknya, tak mudah mengubah pola hidup ke arah yang lebih sehat. Pola makan protein nabati bermanfaat untuk mengobati diabetes, terutama diabetes tipe 2 karena dapat membantu mengurangi lemak di dalam sel. Pola makan nabati juga bermanfaat bagi berat badan, kontrol lipid, kontrol glikemik, dan tekanan darah. Sehingga, pada gilirannya, membantu dalam mengembangkan resistensi dan sensitivitas insulin. Berikut adalah beberapa tips yang dapat kami berikan untuk memudahkan Anda dalam mengubah pola makan.
1. Pastikan makanan seimbang
Keseimbangan makanan penting untuk menjaga kadar insulin. Rencanakan setiap kali makan dengan campuran buah-buahan, sayuran, protein dan lemak sehat yang baik. Sangat penting untuk memperhatikan jenis karbohidrat yang dipilih.
2. Periksa Kaki
Peningkatan kadar gula darah dapat merusak saraf di kaki yang pada akhirnya membuat seseorang tidak dapat merasakan sakit pada kaki atau cedera lainnya. Lebih baik memulai dengan pemeriksaan kaki setiap hari, karena akan membantu memahami lonjakan gula darah.
3. Perbanyak makanan yang rendah gula
Fokus pada biji-bijian utuh, sayuran dan buah-buahan yang akan meminimalkan risiko diabetes mellitus. Serat membantu mencerna makanan dan membantu mengendalikan kadar gula darah. Konsumsilah makanan yang memiliki kandungan serat tinggi, seperti buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran dan gandum, serta hindari minuman manis.
4. Mengenali porsi makanan
Kunci untuk mempertahankan manajemen diabetes adalah mempelajari cara menghitung karbohidrat. Karbohidrat sering berdampak pada kadar gula darah. Bagi orang-orang yang harus disuntik insulin, penting untuk mengetahui jumlah karbohidrat dalam makanan.
5. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik adalah perubahan gaya hidup penting lainnya untuk diadopsi ke dalam rencana manajemen diabetes. Saat mulai berolahraga, otot menggunakan gula untuk energi, sehingga membantu tubuh menggunakan insulin lebih efisien.
Ilustrasi (c) Unsplash.com