Penyakit diabetes merupakan penyakit yang tidak mengenal usia, meskipun di masa lalu penyakit ini selalu dihubungkan dengan lansia. Pada kenyatannya, penyakit ini bisa saja terjadi pada siapa pun baik bagi mereka yang muda, remaja, anak-anak terlebih lagi bagi mereka yang dewasa. Kasus demi kasus diabetes pada seseorang yang berusia muda semakin meningkat, hal ini tidak terlepas dari semakin banyaknya jenis makanan yang dikonsumsi dan juga gaya hidup yang lebih cenderung kurang aktif.
Perlu Anda ketahui pula, berdasarkan hasil riset, 15 dari 100.000 orang berpotensi mengalami diabetes tipe 1. Begitu pula, diabetes tipe-1 juga merupakan penyakit diabetes yang banyak dialami oleh pasien yang masih berusia muda. Meski demikian anak-anak dan remaja juga dapat berpotensi terkena diabetes tipe-2.
Gejala-gejala diabetes yang dialami oleh anak-anak, remaja, dan dewasa memiliki karakteristik gejala yang hampir sama. Pada diabetes tipe 2, gejala yang sering dialami diantaranya adalah
- Cenderung lebih sering buang air kecil
- Mudah merasa haus
- Mudah kelelahan
- Mengalami penurunan berat badan
- Mengalami penurunan kualitas pandanga
- Proses penyembuhan luka yang lama.
Meskipun demikian, diabetes merupakan penyakit yang masih bisa Anda cegah. Untuk mencegah diabetes tipe 2 Anda dapat mencegahnya dengan melakukan perubahan pola/gaya hidup. Karena pasien diabetes tipe 2 ini, pankreas masih bisa memproduksi insulin, hanya saja insulin tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh sebagaimana mestinya. Hal ini terjadi umumnya dikarenakan pasien memiliki kelebihan berat badan lebih. Selain itu, menerapkan pola makan yang tepat dan rutin berolahraga dapat menjadi langkah yang baik dalam mencegah diabetes tipe 2.
Sedangkan pada diabetes tipe 1, ini merupakan penyakit yang tidak dapat dicegah oleh sebagian pasien. Akan tetapi, mereka tetap bisa menjalankan kehidupan dengan baik selama mereka melakukan perawatan diabetes tipe 1 secara disiplin. Hampir sama dengan diabetes tipe 2, penyakit diabetes tipe 1 ini memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
- Meningkatnya rasa haus.
- Sering buang air kecil.
- Mengompol pada anak yang sebelumnya tidak mengompol pada malam hari.
- Rasa lapar yang ekstrim.
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja.
- Iritabilitas dan perubahan suasana hati lainnya.
- Kelelahan.
- Penglihatan kabur.