Bagi seorang pasien diabetes, mereka harus membatasi jenis makanan yang harus di makan. Hal ini perlu dilakukan untuk dapat membantu pasien diabetes mengelola kadar gula darah. Diet kaya sayuran, buah-buahan dan protein sehat dapat memiliki manfaat yang signifikan. Makanan tinggi karbohidrat, mengandung banyak gula dapat meningkatkan kadar gula darah. Tetapi makanan ini, dalam jumlah yang tepat, tetap dapat berperan dalam rencana makan seimbang. Jumlah dan jenis karbohidrat yang tepat dapat didasarkan pada banyak faktor, termasuk tingkat aktivitas seseorang dan obat-obatan, termasuk jika Anda melakukan suntik insulin.
Bagi pasien diabetes, kunci diet yang bermanfaat, menurut American Diabetes Association (ADA), adalah dengan mengonsumsi jenis makanan dari, buah-buahan dan sayuran, protein tanpa lemak, memilih makanan dengan sedikit tambahan gula,menghindari lemak trans dan juga dengan mengurangi makan makanan olahan. Pada artikel ini membahas beberapa jenis makanan terbaik untuk pasien diabetes, agar Anda dapat lebih mudah untuk melakukan diet makan untuk menjaga kadar gula darah yang seimbang.
1. Sayuran
Sayuran penuh dengan vitamin, mineral, dan nutrisi penting untuk tubuh. Sayuran juga memiliki dampak minimal terhadap peningkatan kadar gula darah. Sayuran hijau, termasuk bayam dan kangkung, adalah sumber utama potasium, vitamin A, dan kalsium nabati. Selain itu, juga mengandung protein dan serat. Beberapa peneliti telah menemukan bahwa makan sayuran sangat membantu pasien diabetes, karena kandungan antioksidan yang tinggi dari tanaman ini dan enzim pencerna pati. Sayuran yang dianjurkan meliputi
- Bayam
- Sawi
- Kubis
- Brokoli
2. Biji-bijian
Biji-bijian mengandung serat tinggi dan lebih banyak nutrisi daripada biji-bijian olahan. Makan makanan tinggi serat penting bagi pasien diabetes karena serat memperlambat proses pencernaan. Penyerapan nutrisi yang lebih lambat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Gandum dan biji-bijian lebih rendah indeks glikemik (GI) daripada roti dan nasi. Ini berarti bahwa mengonsumsi gandum dan biji-bijian memiliki lebih sedikit dampak pada peningkatan gula darah. Contoh biji-bijian yang baik untuk dimasukkan dalam makan Anda adalah:
- Beras merah
- Roti gandum
- Biji gandum
3. Ikan
Ikan adalah tambahan yang sehat untuk diet apa pun. Ikan berlemak mengandung asam lemak omega-3 penting yang disebut asam eicosapentaenoic dan asam docosahexaenoic. Ini juga dikenal sebagai EPA dan DHA. Orang membutuhkan sejumlah lemak sehat untuk menjaga fungsi tubuh mereka dan untuk meningkatkan kesehatan jantung dan otak. ADA melaporkan bahwa diet tinggi lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal dapat meningkatkan kontrol gula darah dan lipid darah pada pasien diabetes. Ikan jenis tertentu adalah sumber yang kaya akan lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal. Jenis ikan yang dapat Anda pilih adalah
- Ikan kembung
- Sarden
- Tuna
Usahakan untuk tidak mengonsumsi ikan dengan cara digoreng. Sebaiknya, Anda mengonsumsi ikan dengan cara dibakar atau dengan dikukus.
4. Kacang-kacangan
Kacang adalah pilihan yang sangat baik untuk pasien diabetes. Kacang adalah sumber protein nabati, dan dapat memuaskan nafsu makan dan membantu pasien diabetes mengurangi asupan karbohidrat mereka. Kacang juga rendah indeks glikemik (GI) dan lebih baik untuk mengelola gula darah daripada makanan bertepung lainnya.
Menurut sebuah laporan dari North Dakota State University, kacang-kacangan juga dapat membantu orang mengelola kadar gula darah. Karena kandungan kacang di dalamnya adalah karbohidrat kompleks, sehingga tubuh mencernanya lebih lambat daripada karbohidrat lainnya. Laporan yang sama menunjukkan bahwa makan kacang dapat membantu menurunkan berat badan dan dapat membantu mengatur tekanan darah dan kadar kolesterol.
Catatan:
Manfaat utama akan Anda rasakan jika Anda mengonsumsi semua jenis makanan di atas dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jangan pernah mengonsumsi secara berlebihan, karena ini akan berakibt tidak baik untuk tubuh Anda. Jika Anda kurang mengerti dengan porsi yang tepat untuk tubuh Anda, berkonsultasilah pada dokter kepercayaan Anda.