Selain gejala-gejala umum seperti sering merasa haus, lapar, atau buang air kecil, pasien diabetes juga dapat mengalami gejala lain yang sering kali tidak disadari. Gejala-gejala ini bisa memberikan petunjuk lebih lanjut tentang bagaimana diabetes memengaruhi tubuh dan bisa menjadi sinyal penting bagi mereka yang belum menyadari bahwa mereka menderita diabetes. Berikut adalah beberapa gejala lain yang bisa dialami oleh pasien diabetes:
1. Mulut Kering
Salah satu efek dari kadar gula darah yang tinggi adalah dehidrasi, yang bisa menyebabkan mulut menjadi kering. Kondisi ini dikenal dengan istilah xerostomia dan bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien diabetes. Mulut yang kering tidak hanya membuat sulit untuk makan dan berbicara, tetapi juga bisa meningkatkan risiko infeksi gusi dan gigi karena air liur berfungsi sebagai perlindungan alami terhadap bakteri.
2. Gatal-Gatal di Kulit atau Timbul Prurigo
Gatal-gatal di kulit adalah salah satu gejala lain yang sering dialami oleh pasien diabetes. Tingginya kadar gula dalam darah bisa mempengaruhi sirkulasi darah dan menyebabkan kulit menjadi kering dan rentan terhadap iritasi. Beberapa pasien diabetes juga bisa mengalami prurigo, yaitu benjolan kecil yang terasa gatal dan biasanya muncul di lengan atau kaki. Prurigo diabetik ini sering kali membutuhkan perawatan khusus agar tidak semakin parah.
3. Disfungsi Ereksi atau Impotensi
Pada pria, salah satu komplikasi yang sering terjadi akibat diabetes adalah disfungsi ereksi atau impotensi. Tingginya kadar gula darah dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang berperan dalam fungsi seksual, sehingga mengganggu aliran darah ke penis dan menyebabkan masalah dalam mempertahankan ereksi. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa diabetes sudah mempengaruhi sistem saraf otonom.
4. Rasa Terbakar, Kaku, dan Nyeri pada Kaki
Pasien diabetes sering mengeluhkan rasa terbakar, kaku, atau nyeri pada kaki. Kondisi ini dikenal dengan neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang tinggi. Neuropati ini bisa membuat pasien merasa tidak nyaman, bahkan saat beristirahat. Beberapa pasien juga melaporkan mati rasa di kaki, yang bisa berujung pada komplikasi serius seperti ulkus diabetikum (luka pada kaki yang sulit sembuh).
5. Hipoglikemia Reaktif
Hipoglikemia reaktif adalah kondisi di mana kadar gula darah tiba-tiba turun beberapa jam setelah makan. Ini terjadi karena tubuh memproduksi insulin secara berlebihan sebagai respons terhadap asupan makanan. Pada pasien diabetes, terutama mereka yang menderita diabetes tipe 2, hipoglikemia reaktif bisa menjadi tanda bahwa sistem pengaturan gula darah tidak berfungsi dengan baik. Gejalanya meliputi pusing, keringat dingin, gemetar, dan kelemahan.
6. Bercak-Bercak Hitam di Sekitar Leher, Ketiak, dan Selangkangan (Akantosis Nigrikans)
Akantosis nigrikans adalah kondisi kulit di mana muncul bercak-bercak hitam di daerah lipatan tubuh seperti leher, ketiak, dan selangkangan. Bercak-bercak ini biasanya tebal dan terasa sedikit kasar. Kondisi ini merupakan tanda resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2. Jika Anda mengalami akantosis nigrikans, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter karena ini bisa menjadi indikator awal bahwa tubuh Anda tidak merespons insulin dengan baik.