Aktivitas fisik telah lama dikenal sebagai bagian penting dari pengelolaan diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2. Namun, lebih dari sekadar membantu mengontrol gula darah, aktivitas fisik teratur juga memiliki peran signifikan dalam mencegah atau memperlambat perkembangan komplikasi diabetes yang serius.
Pasien diabetes menghadapi risiko komplikasi seperti penyakit jantung, neuropati, retinopati, dan nefropati. Aktivitas fisik membantu mengurangi risiko ini melalui berbagai mekanisme biologis yang mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Berikut beberapa cara aktivitas fisik memengaruhi komplikasi diabetes:
- Meningkatkan Sensitivitas Insulin: Latihan fisik membantu otot menggunakan glukosa lebih efisien, yang pada gilirannya mengurangi kebutuhan insulin dan mencegah lonjakan gula darah.
- Melindungi Jantung dan Pembuluh Darah: Latihan kardiovaskular seperti berjalan cepat atau bersepeda membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), dan memperbaiki sirkulasi darah, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
- Meningkatkan Kesehatan Saraf: Aktivitas fisik dapat mengurangi nyeri neuropati dan memperbaiki aliran darah ke saraf, membantu mencegah kerusakan lebih lanjut.
- Menjaga Fungsi Ginjal: Latihan moderat dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi, salah satu faktor utama yang memengaruhi kerusakan ginjal pada pasien diabetes.
- Melindungi Mata: Olahraga membantu mengontrol kadar gula darah, yang merupakan faktor utama dalam mencegah retinopati diabetik.
Agar mendapatkan manfaat maksimal, pasien diabetes sebaiknya memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi mereka dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Aktivitas yang dianjurkan meliputi jalan kaki, yoga, berenang, atau latihan kekuatan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Frekuensi olahraga juga penting. Latihan selama 30 menit per hari, minimal 5 kali seminggu, sudah cukup untuk memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Namun, pasien diabetes tipe 1 perlu berhati-hati untuk menghindari risiko hipoglikemia selama atau setelah latihan.
Penting pula untuk memantau kadar gula darah sebelum dan setelah olahraga. Jika gula darah terlalu rendah atau tinggi, tunda latihan hingga kondisinya stabil. Selain itu, pasien sebaiknya memastikan hidrasi yang cukup dan menggunakan sepatu olahraga yang nyaman untuk mencegah cedera kaki.