Anda mungkin sudah sering kali mendengar kadar gula darah dalam tubuh Anda. Namun, sebagai orang awam, Anda mungkin tidak memahami berapa kadar gula darah yang baik untuk tubuh Anda. Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi mengenai berapa jumlah kadar gula yang baik untuk tubuh Anda. Namun sebelumnya, sebagai tambahan informasi, kami akan memberikan definisi gula darah dan bagaimana makanan dapat berpengaruh terhadap gula darah.
Apa itu gula darah?
Gula darah, atau glukosa darah, adalah pengukuran jumlah glukosa dalam darah Anda.
Fungsi gula darah
Saat Anda mengonsumsi karbohidrat, tubuh Anda memecah karbohidrat tersebut menjadi glukosa. Glukosa ini pada akhirnya akan menjadi sumber energi utama tubuh Anda, dan menjadi energi yang sangat vital untuk otak, jantung, hati, dan otot Anda.
Bagi orang tanpa diabetes, pankreas melepaskan insulin untuk membantu sel Anda menyerap glukosa dan memberi energi pada tubuh Anda. Namun bagi penderita diabetes, tubuh tidak memproduksi insulin atau tidak berfungsi dengan baik, akibatnya kadar gula darah harus diatur dengan cermat untuk mencegah komplikasi kesehatan.
Bagaimana mengukur kadar gula darah?
Ada dua cara utama untuk memeriksa kadar gula darah Anda:
Tes glukosa darah. Alat ini dapat Anda beli di alat kesehatan dengan mudah. Contoh alat tes gulah darah yang menyerupai tusuk jari atau monitor glukosa yang dapat Anda gunakan untuk mengukur gula darah sendiri.
Tes A1C. A1C adalah tes darah, tes ini biasa dilakukan oleh dokter, yang mana dari tes ini dapat menggambarkan rata-rata kadar gula darah Anda selama tiga bulan terakhir.
Penderita diabetes tipe 1, bersama dengan beberapa penderita diabetes tipe 2, yang membutuhkan pengobatan insulin, harus memeriksa gula darah mereka setidaknya empat kali sehari. Biasanya, tindakan ini harus dilakukan sebelum makan, satu hingga dua jam setelah makan, dan sebelum tidur.
Waktu pengukuran ini dapat membantu menentukan berapa banyak insulin yang akan digunakan. Misalnya, penting untuk menggunakan lebih banyak insulin setelah makan tinggi gula, atau untuk menghindari hipoglikemia saat Anda tidur.
Untuk memeriksa gula darah Anda di rumah, Anda harus menggunakan tes glukosa darah, seperti pengukur glukosa atau Continuous Glucose Monitors (CGM). Kedua perangkat mengukur gula darah dengan satuan mg/dL, yang berarti satu miligram gula per desiliter darah.
Jika Anda tidak menderita diabetes, tetapi Anda mungkin berisiko, dokter mungkin meminta Anda untuk melakukan tes A1C selama pemeriksaan tahunan. Tes ini melaporkan hasil sebagai persentase, semakin tinggi persentasenya, semakin tinggi gula darah Anda dalam tiga bulan terakhir. Mereka yang menderita diabetes harus menjalani tes A1C setidaknya dua kali setahun atau bahkan dilakukan tiap tiga bulan untuk kondisi yang lebih serius.
Kadar gula darah normal
Untuk memudahkan Anda dalam memahami berapa kadar gula darah yang normal, berikut adalah nilainya menurut American Diabetes Association:
Saat berpuasa
- Bukan pasien diabetes kadar gula darah normal berkisar 70 – 99 mg/dL
- Untuk pasien diabetes kadar gula darah normal berkisar 80 – 130 mg/dL
1 – 2 jam setelah makan
- Bukan pasien diabetes kadar gula darah normal berkisar < 140 mg/dL
- Untuk pasien diabetes kadar gula darah normal berkisar < 180 mg/dLTes A1C
- Bukan pasien diabetes kadar gula darah normal berkisar < 5.7%
- Untuk pasien diabetes kadar gula darah normal berkisar < 7%
Namun, perlu Anda ketahui, nilai ini tergantung pada tes mana yang Anda gunakan dan kapan Anda melakukannya. Secara keseluruhan, apa yang dianggap sebagai kadar gula darah normal dapat terlihat berbeda tergantung pada usia, berat badan, jenis kelamin, dan faktor lainnya.
Sebagai contoh, sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Physiology & Behavior menunjukkan bahwa wanita dapat memiliki kadar glukosa darah puasa yang lebih rendah dan lebih resisten terhadap insulin karena massa otot yang lebih rendah dibandingkan pria. Kadar gula darah normal juga meningkat seiring bertambahnya usia. Jadi, bicarakan dengan dokter Anda tentang berapa kadar gula darah normal untuk Anda untuk manajemen kesehatan Anda dengan sebaik-baiknya.
Ilustrasi (c) Unsplash.com