Salah satu mitos tentang diabetes yang masih terus didengar adalah bahwa seorang penderita diabetes tipe 2 akan berubah mengalami diabetes tipe 1 ketika mereka menggunakan insulin, tetapi apa yang didengar ini sangatlah tidak benar. Diabetes tipe 1 dan tipe 2 memang memiliki banyak kesamaan, termasuk masalah dengan kontrol glukosa. Namun, kedua kondisi dari penyakit ini sangat berbeda. Artinya, penyakit ini tidak dapat berubah menjadi penyakit dengan tipe berbeda meskipun diderita cukup lama oleh penderita. Perlu Anda ketahui pula, bahwa sekitar 90-95 persen dari penderita diabetes dari orang dewasa, mereka akan memiliki diabetes tipe 2. Pada artikel ini, kami ingin meluruskan informasi yang berkaitan dengan mitos bahwa diabetes tipe 2 dapat berubah menjadi diabetes tipe 1 dan melihat perbedaan antara kedua tipe tersebut.
1. Bisakah diabetes tipe 2 berubah menjadi diabetes tipe 1?
Tidak mungkin bagi diabetes tipe 2 untuk berubah menjadi diabetes tipe 1. Namun, seseorang yang awalnya menerima diagnosis diabetes tipe 2 masih memungkinkan untuk mendapatkan diagnosis tipe 1 yang terpisah di kemudian hari.
Perubahan diagnosis ini terjadi karena diabetes tipe 2 adalah tipe diabetes yang paling umum diderita oleh kebanyakan orang, jadi dokter akan mengambil diagnosis awal bahwa pasien dari golongan orang dewasa akan dianggap telah mengidap diabetes tipe 2. Sedangkan diabetes tipe 1 paling sering berkembang ketika seseorang lebih muda, meskipun dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia.
2. Kesalahan diagnosis
Seperti yang kami sebutkan, sangat mungkin bagi seseorang dengan diabetes tipe 1 untuk menerima diagnosis diabetes tipe 2. Kesalahan diagnose ini memang kerap dirasakan oleh pasien yang baru mengetahui dirinya mengidap diabetes di saat dewasa. Situasi ini akan lebih memungkinkan apabila disertai dengan kelebihan berat badan atau memiliki faktor risiko lain untuk diabetes tipe 2, seperti gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan kurang olah raga. Namun, Anda juga harus tahu, bahwa meskipun tidak terlalu umum, diabetes tipe 1 dapat berkembang pada usia dewasa.
Seseorang dengan diabetes tipe 2 yang kemudian menerima diagnosis tipe 1 tidak akan mengalami perubahan dalam status diabetesnya. Sebaliknya, kemungkinan mereka menerima kesalahan diagnosis pada contoh pertama. Untuk mendiagnosis diabetes, seorang dokter akan melakukan beberapa tes glukosa darah. Namun, hasilnya tidak akan memungkinkan bagi mereka untuk membedakan antara kedua jenis diabetes ini dengan cepat. Dokter atau petugas medis juga dapat melakukan tes darah untuk memeriksa antibodi yang menyerang sel beta yang mensekresi insulin di pankreas. Kehadiran antibodi ini biasanya berarti seseorang menderita diabetes tipe 1. 90% pasien dengan diabetes tipe 1 ditemukan memiliki antibodi ini. Tes lain yang membantu menentukan apakah seseorang menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2 adalah tes C-peptide. Tes ini mengukur berapa banyak insulin yang diproduksi pankreas seseorang, dan hasil yang rendah dapat menunjukkan diabetes tipe 1.
Dari sini sudah jelas bahwa penderita diabetes tipe 2 tidak akan mengalami diabetes tipe 1 maupun sebaliknya. Namun, untuk kesalahan diagnose ini masih sangat mungkin terjadi mengingat perawat/dokter membutuhkan sejumlah tes untuk mendapatkan hasil yang valid.