Diabetes adalah penyakit yang memengaruhi cara tubuh memproses glukosa atau gula darah. Salah satu komponen kunci dalam pengelolaan diabetes adalah insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk membantu tubuh mengatur kadar gula darah. Kekurangan insulin pada pasien diabetes dapat memiliki dampak serius dan bahkan mengancam jiwa. Mari kita bahas bahaya kekurangan insulin bagi mereka yang hidup dengan diabetes.
1. Ketoasidosis Diabetik
Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi yang serius dan bahkan mengancam jiwa yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin untuk mengubah glukosa menjadi energi. Sebagai gantinya, tubuh mulai membakar lemak sebagai sumber energi, menghasilkan keton dalam prosesnya. Keton yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar asam dalam darah, menyebabkan gejala seperti mual, muntah, nyeri perut, kelelahan, dan bahkan koma.
2. Hiperglikemia Berat
Kekurangan insulin dapat menyebabkan peningkatan drastis kadar gula darah, yang disebut hiperglikemia. Hiperglikemia berat dapat menyebabkan dehidrasi, kebingungan, kelelahan yang parah, dan meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang seperti penyakit jantung, gangguan penglihatan, dan kerusakan saraf.
3. Kerusakan Organ Jangka Panjang
Kadar gula darah yang tidak terkontrol karena kekurangan insulin dapat merusak organ-organ penting dalam tubuh, termasuk mata, ginjal, saraf, dan jantung. Ini meningkatkan risiko pasien untuk mengalami komplikasi seperti retinopati diabetik (kerusakan mata), nefropati diabetik (kerusakan ginjal), neuropati diabetik (kerusakan saraf), dan penyakit jantung.
4. Ketoasidosis Hiperosmolar Nonketotik (HHNK)
HHNK adalah kondisi serius yang terjadi ketika kadar gula darah sangat tinggi dan tubuh mengalami dehidrasi yang parah. Gejala HHNK meliputi haus yang parah, kebingungan, kelemahan, dan kehilangan kesadaran. Kondisi ini dapat mengancam jiwa jika tidak segera diobati.
5. Komplikasi Kesehatan Mental
Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat berdampak negatif pada mental seseorang, hal ini dapat meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan stres. Manajemen yang rumit dan beban emosional yang terkait dengan diabetes juga dapat memperburuk kondisi kesehatan mental.