Jika Anda merupakan seorang pasien diabetes, Anda pastinya sudah menyadari bahwa Anda harus mengambil tindakan pencegahan khusus untuk mengendalikan kadar gula darah Anda. Tetapi Anda mungkin tidak menyadari masalah lain yang dapat Anda hadapi, bahkan sering kali tidak diperhatikan, yang dapat berjalan seiring dengan perkembangan diabetes dalam tubuh Anda. Masalah tersebut adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Risiko Diabetes dan Tekanan Darah Tinggi
Hipertensi merupakan kondisi yang dialami oleh dua pertiga pasien diabetes dan menempatkan orang-orang ini pada risiko dua kali lipat terkena penyakit jantung daripada orang yang hanya mengalami tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi merupakan kondisi ketika seseorang mengalamo proses pemompaan darah melalui jantung dan pembeluh darah dengan tenaga yang lebih tinggi. Jika kondisi ini terus berlanjut dalam waktu yang lama, tekanan pemompaan darah yang tinggi ini dapat melelahkan dan memperbesar otot jantung. Tidak hanya diharuskan untuk pasien diabetes dan hipertensi, orang sehat juga perlu memeriksakan tekanan darahnya minimum setiap dua tahun sekali. Jika Anda pasien diabetes, Anda diharuskan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah minimal 4 kali dalam satu tahun.
Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Diabetes dan Tekanan Darah Tinggi
Mengapa pasien diabetes harus mewaspadai risiko tekanan darah tinggi? Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi terhadap insulin, hormon yang dibutuhkan tubuh Anda untuk menggunakan gula darah sebagai energi. Karena tubuh pasien diabetes tipe 2 menolak insulin, gula menumpuk di dalam darah mereka.
"tu berarti tubuh Anda membuat lebih banyak insulin, dan insulin menyebabkan tubuh Anda menahan garam dan cairan, yang merupakan salah satu cara diabetes meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Seiring dengan perjalanan waktu, diabetes pun dapat merusak pembuluh darah kecil di tubuh pasien, menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi kaku. Ini meningkatkan tekanan, yang menyebabkan tekanan darah tinggi.
Kombinasi tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2 dapat sangat meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke. Memiliki diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi juga meningkatkan kemungkinan Anda terkena penyakit terkait diabetes lainnya, seperti penyakit ginjal dan retinopati.
Tekanan darah tinggi kronis juga dapat berkontribusi pada permulaan awal kondisi seperti penyakit Alzheimer, demensia, dan stroke karena pembuluh darah di otak sangat rentan terhadap kerusakan akibat tekanan darah tinggi. Melakukan perubahan gaya hidup tertentu tidak hanya dapat mengurangi risiko komplikasi dari diabetes, tetapi juga dapat sangat mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
Ilustrasi (c) Unsplash.com