Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika, atau (CDC), peneliti memperingatkan bahwa penderita diabetes tipe 2 berada pada risiko mengalami komplikasi dari COVID-19. Mereka yang juga memiliki diabetes tipe 1 atau diabetes gestasional ada kemungkinan untuk mengalami risiko komplikasi yang tinggi pula. Maka dari itu, untuk melindungi kesehatan para penderita diabetes, sanget penting baginya untuk untuk tetap mengatur kadar gula darah dan mengupayakan untuk meminimalisir faktor risiko lainnya, termasuk tekanan darah, kolesterol darah, dan berat badan. Dengan melakukan tindakan ini, hal ini akan membantu mengurangi kemungkinan terkena komplikasi dari diabetes, termasuk kerusakan pembuluh darah dan juga dapat menurunkan risiko mereka mengembangkan COVID-19 yang parah jika mereka tertular virus korona baru.
Bagi penderita diabetes, mereka harus bisa melakukan tindakan pencegahan sekecil apa pun. Karena, dari usaha kecil ini pun dapat memberikan efek yang signifikan bagi kesehatannyadan juga dapat mengurangi risiko komplikasi dari COVID-19.
Untuk menjaga kadar gula darah, tekanan darah, kolesterol, dan berat badan, maka penderita diabetes perlu mempraktikkan kebiasaan sehat Penting juga bagi penderita diabetes untuk menjadwalkan pemeriksaan kesehatan rutin dan mengikuti rekomendasi dokter untuk pengujian gula darah. Semakin Anda mampu mengelola diabetes Anda, semakin baik pula bagi Anda menangani COVID-19.
Salah satu badan penelitian menunjukkan bahwa orang dengan diabetes lebih memungkinkan untuk mengalami COVID-19 yang parah dibandingkan orang tanpa diabetes. Mereka yang mengalami kesulitan dalam manajemen diabetes, mereka kemungkinan memiliki risiko terkena COVID yang lebih tinggi. Pada salah satu penelitian yang diterbitkan awal bulan ini, para peneliti dari King's College London di Inggris mengevaluasi pasien diabetes yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19.
Mereka menemukan bahwa pasien yang memiliki komplikasi retinopati diabetik lebih mungkin memiliki masalah pernapasan yang disebabkan oleh COVID-19 dibandingkan pasien lain dengan diabetes yang belum terkena komplikasi. Peneliti menyebutkan, bahwa pasien dengan retinopati diabetik memiliki risiko lima kali lebih besar dalam kemungkinan untuk diintubasi dan dipasang ventilator untuk membantu mereka bernapas.
Retinopati diabetik adalah jenis penyakit mata yang berkembang ketika pembuluh darah kecil di mata rusak. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerusakan pembuluh darah yang sudah diderita oleh penderita diabetes sebelumnya dapat mengakibatkan infeksi COVID-19 yang lebih parah yang membutuhkan perawatan lebih intensif. Retinopati diabetik ini adalah salah satu risiko dari berbagai komplikasi potensial dari diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Retinopati diabetik sendiri mungkin tidak menyebabkan COVID-19 yang lebih parah. Sebaliknya, ada kemungkinan bahwa kerusakan pembuluh darah yang disebabkan oleh retinopati juga berkontribusi pada peningkatan risiko komplikasi dari COVID-19. Seiring waktu, kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes bisa merusak pembuluh darah tidak hanya di mata tapi juga di bagian tubuh lainnya. Kerusakan pembuluh darah yang sudah ada sebelumnya dapat menempatkan orang dengan COVID-19 pada risiko komplikasi yang lebih tinggi dari infeksi.
Kesimpulan:
Diabetes tidak berpengaruh dari potensi tertular COVID-19, akan tetapi bagi mereka yang tertular COVID-19, mereka memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi. Jadi, Anda harus benar-benar bisa mengontrol kadar gula darah Anda dan menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin. Selain untuk mencegah tertular COVID-19, Anda juga juga dapat mencegah komplikasi dari dua penyakit mematikan ini.
Ilustrasi (c) Unsplash.com