Kebanyakan orang mengetahui penyakit diabetes tipe 2, sebagai penyakit yang hanya akan dialami oleh orang dewasa, atau suatu kondisi yang lebih sering terlihat di antara individu paruh baya yang kelebihan berat badan dengan riwayat keluarga diabetes tipe 2. Padahal, penyakit ini adalah penyakit gaya hidup, konsekuensi dari kebiasaan tidak sehat selama bertahun-tahun, paparan stres terus-menerus, dan diet makanan olahan dan karbohidrat olahan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka.
Meskipun ada kerentanan genetik untuk pengembangan diabetes tipe 2, peningkatan pesat terhadap pasien diabetes tipe ini baru-baru ini cukup signifikan, yang mana dari sebagian besar penyakit tidak disebabkan peningkatan frekuensi gen dan perubahan kumpulan gen. Artinya, mereka yang mengalami diabetes tipe 2 tidak memiliki riwayat keluarga yang memiliki diabetes.
Diabetes tipe 1 di sisi lain hasil dari penghancuran autoimun sel beta pankreas dan defisiensi insulin absolut, yang memerlukan pemberian insulin dengan suntikan pada saat diagnosis. Perbedaan antara diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 terkadang menjadi sulit untuk diketahui, terutama pada anak-anak obesitas dan remaja. Lalu, bagaimana jika Anda memiliki anak yang mengalami diabetes? Berikut adalah hal yang perlu Anda lakukan:
1. Ajak mereka makan makanan yang sehat
Tambahkan lebih banyak porsi buah dan sayuran setiap hari ke dalam makanan untuk anak Anda dan hindari minuman manis-manis. Praktek kontrol porsi adalah hal yang sangat penting untuk manajemen diabetes. Berbelanja makanan dan bahan-bahan dengan anak-anak Anda , dan berikan edukasi tentang manfaat makanan tersebut untuk kesehatan mereka, sehingga mereka berpartisipasi dalam memilih makanan yang mereka makan. Ajarkan anak Anda cara membaca label makanan sehingga mereka dapat membuat pilihan yang sehat sendiri.
2. Ajak mereka selalu aktif
Bahkan jika anak Anda tidak kelebihan berat badan, olahraga teratur membantu tubuh memanfaatkan insulin dengan lebih baik. Aktif berolahraga atau menjaga tubuh lebih sering beraktivitas juga mengontrol tekanan darah dan dapat menjaga semangat hidup mereka meskipun memiliki diabetes. Targetkan setidaknya berolahraga 30 hingga 60 menit setiap hari, tetapi jangan terlalu ketat. Ajak mereka berolahraga atau aktif dengan cara yang menyenangkan agar mereka terlibat. Berjalan atau bersepeda di lingkungan sekitar, bermain lempar lembing, bermain bola di halaman dan olahraga ringan yang mana Anda bisa mendampingi mereka. Batasi waktu layar dalam menggunakan gadget, hingga kurang dari dua jam per hari.
3. Kelola diabetes bersama sebagai sebuah keluarga
Terapkan kebiasaan makan yang sehat untuk seluruh keluarga. Orang tua harus menjadi panutan bagi anak-anaknya. Jika anak-anak melihat ibu dan ayah mereka makan buah dan sayuran dan menikmatinya sambil menghindari keripik, cokelat, dan minuman ringan, mereka akan mengikuti teladan orang tua mereka. Jangan biarkan mereka merasa tidak dapat makan enak sendirian, buatlah kondisi di mana Anda dan anak sama-sama makan dengan porsi yang sama.